Langsung ke konten utama

Mengapa Lemah Iman saat Datang Bulan?



Tak ada yang salah dalam takdir Allah, semua tergantung bagaimana para hamba menyikapinya. Begitu pun dalam perkara haid. Tentu banyak hikmah yang terkandung di balik itu. Kalaupun akhirnya banyak muslimah yang mengalami penurunan iman secara drastis setiap kali haid, itu lebih karena salah dalam persepsi atau keliru dalam menyikapi. Di antara faktor-faktor itu adalah:
1.       Minimnya Ilmu
Krisis ruhiyah terjadi karena minimnya pengetahuan muslimah terhadap jenis-jenis ibadah, terutama ibadah hati. Padahal ibadah hati lebih luas cakupannya, lebih kontinyu tuntutan untuk dikerjakan dan tetap diperintahkan dalam situasi apa pun, termasuk saat haid, nifas, maupun junub. Ibnu Qayyim berkata, “Sesungguhnya amal hati lebih agung dan lebih berat daripada amal jawarih (anggota badan).” Beliau juga berkata, “Amalan hati adalah inti, sedangkan amal anggota badan mengikuti dan melengkapi.
Inilah perkara yang kebanyakan luput dari perhatian kita. Amal hati dituntut ada secara dawwam (kontinyu). Baik berupa mencintai Allah, takut kepada Allah, berharap kepadaNya, tawakal kepadaNya, dan merasa diawasi olehNya.
Ibadah seringkali dimaknai sempit, sebatas ibadah khusus. Sehingga wajar jika muslimah merasa kehabisan peluang untuk beribadah saat haid. Tidak boleh salat maupun puasa. Padahal definisi ibadah itu luas. Sehingga memungkinkan bagi seorang muslimah untuk merrealisasikan ibadah setiap waktu, 24 jam sehari semalam. Ibnu Taimiyyah mendefinisikan ibadah, “Yakni seluruh perkara yang dicintai Allah dan diridhai-Nya, baik perkataan maupun perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin.” Ibadah tetap kontinyu meski dalam keadaan haid, sehingga hubungan kita dengan Allah tidak putus karenanya, hatipun tetap hidup.
2.       Jauh dari Dzikrullah
Berangkat dari minimnya ilmu terhadap jenis ketaatan, maka sibuk dengan perkara yang mubah dan lalai dari dzikrullah juga sering menjadi tradisi wanita yang sedang haid. Padahal Ibnu Taimiyyah berkata, “Dzikir bagi hati laksana air bagi ikan, maka bagaimana nasib ikan bila dikeluarkan dari air?”
Lebih dari itu, Nabi telah mengumpamakan hati yang kosong dari dzikir bagaikan orang mati, “Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah dengan yang tidak berdzikir itu seperti orang yang hidup dan yang mati.”
Tidak ada dalil yang melarang wanita haid untuk berdzikir, menyebut asma Allah, memuji dan mengingatNya. Tak ada nash baik Al-Quran maupun Hadits, yang mengecualikan wanita haid untuk masuk ke dalam golongan ulil albab yang dikabarkan Allah dalam firmanNya, “(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Wahai Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”” (QS. Ali Imran: 191)
Syaikh Abdullah bin Jibrin ditanya (tercantum dalam Fatawa al-Mar’ah yang disusun oleh al-Musnid hal. 25), “Apakah Allah swt. menerima doa dan istighfar wanita haid?”
Ya, diperbolehkan, bahkan dianjurkan bagi wanita haid untuk memperbanyak doa, istighfar, dzikir, dan merendahkan diri kepada Allah, apalagi di waktu-waktu yang mulia. Apabila memenuhi sebab-sebab dikabulkannya doa, maka Allah menerima doa wanita yang sedang haid dan selainnya.
Intinya kondisi haid tidak menggugurkan kewajiban wanita untuk tetap berdzikir maupun berdoa, karena tidak ada dalil yang menyebutkan larangannya.
3.       Sibuk dengan Dosa
Kemana larinya nafsu saat sepi dari dzikir dan ketaatan? Ia akan kembali kepada kecenderungannya, ammaratun bis su’, kepada keburukan dan disa. Sedangkan naiknya iman itu dengan amal salih dan turunnya adalah karena maksiat.
Kondisi terburuk adalah ketika lemah amal hati dan badan, dalam waktu yang bersamaan ia bergumul dengan dosa. Jika unsure yang menyehatkan hati tidak ada, ditambah dengan penyakit hati yang menyebar, seberapakah kadar harapan hati untuk bisa hidup? Padahal hati adalah malikul a’dha’ (raja dari anggota badan) dan panglimanya, apa yang diperintahkan hati itulah yang akan dikerjakan anggota badan. Nabi bersabda, “Sesungguhnya di dalam jasad ada segumpal darah, yang apabila dia baik niscaya baiklah seluruh jasad dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh jasad, dialah hati.”

Pada bahasan berikut insyaAllah akan diulas tentang “Amal Pilihan saat Datang Bulan”

Dirangkum dari Wirid Wanita Haid, Abu Umar Abdillah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Wawancara Beasiswa LPDP

Selamat buat teman-teman yang sudah lolos seleksi berkas. Baca tips seleksi berkas Seleksi berikutnya adalah wawancara dan Leaderless Grup Discussion (LGD).  Berikut tips wawancara, semoga dapat membantu teman-teman. Oiya, LGD kami bahas di artikel sebelumnya. Berdasarkan pengalaman saya, dan beberapa teman, wawancara itu sangat variatif, baik pewawancara, pertanyaannya, perkembangan pembicaraan saat wawancara, dan karakter masing-masing pewawancara, bisa jadi kita (baca: saya) merasa saat diwawancarai belum menjawab secara optimal, atau tidak seperti yang dipikirkan, tapi itu semua belum tentu hasilnya, so, pray to the God, agar saat ditanya Allah memberikan bimbingan yang terbaik, and just be your self. Berikut beberapa hal mengenai wawancara yang perlu teman-teman ketahui. Setelah verifikasi, lanjut ke tahap wawancara. Bila belum verifikasi tidak diperkenankan mengikuti wawancara. Pertanyaan wawancara LPDP biasanya ditanyakan oleh 3 orang pewawancara, tentang 3 ranah, yaitu: ...

Asam Urat, Jangan Makan Ini!

Ada yang pernah terkena asam urat? Rasa nyeri di sendi, bisa di jari kaki atau tangan, terasa panas dan nyeri sehingga sulit digerakkan? Wah, jangan-jangan kadar asam urat dalam darah kamu tinggi! Segera cek di laboratorium klinik terdekat ya... Ini tips diet untuk penderita asam urat. Semoga bermanfaat 😀 PANDUAN MAKAN ASAM URAT TINGGI MAKANAN YANG WAJIB DIHINDARI : 1. Makanan laut : udang, cumi, kepiting, kerang, ikan teri, telur ikan. 2. Jeroan : hati, ampela, usus, paru, jantung, limpa, babat, otak. 3. Kornet, sarden, dan kaldu instan. 4. Makanan yang difermentasikan (contoh : tape) dan minuman beralkohol. 5. Daging burung dan angsa. MAKANAN YANG DIBATASI : 1. Daging sapi dan ayam. 2. Ikan : kakap, tongkol, tenggiri, gurami, bandeng, bawal. 3. Kacang-kacangan : kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, kacang kedelai (termasuk tahu, tempe). 4. Sayur : asparagus, buncis, kacang polong, brokoli, kol, bayam, daun singkong, kangkung, daun pepaya, daun melinjol, biji melinjo, dan jamu...

Jurnaling Al-Baqarah: 186

Apa yang kamu lakukan kalau sedang sedih atau terluka? Curhat ke orang, marah-marah nggak jelas, atau mungkin curhat di medsos? Jangan ya Dek, ya! Lebih baik kamu bangun malam, lalu berdoa, memohon kepada Allah. Berikut adalah salah satu ayat Al-Qur'an yang berbicara tentang doa, yaitu dalam QS. Al-Baqarah: 186: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran." Ayat ini mengingatkan kita bahwa Allah senantiasa dekat dengan hamba-Nya, dan Dia akan mengabulkan doa orang-orang yang memohon kepada-Nya dengan penuh keyakinan dan keimanan. Pujian dan Pasrah Kepada Tuhan Ya Allah, hanya Engkau yang Maha Pengasih, yang senantiasa mendengar rintihan hati hamba-Mu. Ketika dunia terasa sempit dan jiwa diliputi kesedihan, hanya kepa...