Assalamu'alaikum.w.w Shaliha, kali ini penulis akan menyampaikan A-Z tentang metode parenting ala Rasulullah. Kuy, dibaca Bunsha (Bunda Shaliha) 🤗
Ceritanya penulis ikut Kelas Online Bengkel Diri Level 2, kali ini materinya adalah tentang mendidik anak ala Rasulullah, oleh Ummu Balqis. Kali ini adalah materi pertama atau pembuka. Materi ini bersambung di tiap sesi perkuliahan. Jadi pastikan Bunsha simak juga materi-materi berikutnya ya, insyaAllah akan menyusul... ☺
Kelas Sekolah Ibu 1
Topik: Mendidik Anak ala Rasulullah
By: Ummu Balqis
“Tiada seorang pun yang dilahirkan kecuali dilahirkan pada fitrah (Islam)nya. Kedua orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
4 Hal Penting dalam Mendidik Anak:
1. Ilmu
2. Keteladanan
3. Konten bahan ajar
4. Metode parenting ala Rasulullah
Sosok Orang Tua Shalih/ah
1. Adil
2. Sabar
3. Penuh kasih sayang
4. Teladan
5. Menghargai
6. Mengayomi
7. Komunikatif
Hak-Hak Anak dalam Islam:
1. Disambut kehadirannya dengan gembira
2. Diberikan nama yang baik
3. Memberikan perlindungan agar tetap hidup
4. Mendapatkan ASI dan kecukupan gizi
5. Aqiqah dan dicukur rambut di hari ke-7 kelahiran
5 Fase Mendidik Anak dalam Islam:
1. Pra Nikah
2. Masa Pra Konsepsi dan Kehamilan
3. 0-6 tahun
4. 7-14 tahun
5. 15 tahun ke atas
1. Pra Nikah: menyiapkan diri kita sendiri, dengan ilmu-ilmu yang menunjang kita menjadi ibu yang baik, memiliki karakter yang baik, memilihkan ibu/pasangan yang baik, yang mumpuni dari sisi agamanya.
2. Masa Pra Konsepsi dan Kehamilan: memperbanyak ibadah saat hamil.
3. Usia 0-6 tahun: Mengisi Lumbung Cinta
Perlakukan mereka sebagai raja. Fase untuk mempererat bonding, membangun kepercayaan mereka, agar mereka semakin dekat dengan kita, sehingga mereka mudah mencontoh kita dan agar di step selanjutnya kelak lebih mudah menasihatinya.
Hal ini karena, pada fase ini logika mereka belum sepenuhnya sempurna. Didiklah dia di usia ini dengan cinta kasih dan teladan. Sebagai contoh saat cucu Rasulullah menaiki punggungnya saat solat, Rasulullah tidak marah, malah melamakan sujudnya.
Anak usia 2 tahun tidak akan paham kalau kita bentak-bentak, meneriaki, mencubit, bahkan hal ini akan merusak kantong cinta mereka. Maka harus memperluas kesabaran di usia ini.
Berikan contoh yang baik, misal, meletakkan sandal pada raknya, mengetuk pintu, mengucapkan salam, solat, sehingga anak bisa mengikuti. Kalau belum, kita beri stimulus, misal, yuk ikut solat. Kemudian menjelang mau tidur, saat masuk gelombang alfa, berikan nasihat yang baik.
Usia 7-14 tahun: Fase Pendisiplinan
Fase melatih anak disiplin, melatih anak berbuat kebaikan, karena logika anak sudah mulai jalan, jadi mereka sudah bisa mulai berpikir, ini baik, ini buruk.
Mulai dikenalkan kewajiban salat, menutup aurat, dan apa konsekuensinya kalau tidak mengerjakan salat misalnya. Bisa juga menghukum, yang bersifat edukatif, misalnya bisa menghilangkan kesenangannya, disuruh istighfar, tidak boleh jalan-jalan, kalau anak umur 12 tahun tidak mau salat bisa/boleh dipukul. Syaratnya: pukul di daerah yang tidak berbahaya, setelah kita memberi contoh, mengajak, mengajarkan, menyuruh, tapi tetap tidak mau. Bukan langsung dipukul, tapi sejak umur 7 tahun sudah harus diajarkan untuk salat.
Fase ini harus diawali fase sebelumnya, memenuhi lumbung cintanya, sehingga ia paham kalau orangtuanya sayang sama dia. Kita memberikan rules karena kita sayang kepada mereka. Anak yang tidak dekat dengan orangtuanya, begitu dikasih rules, dia akan memberontak.
Jadi kita harus mengawali pertama tetap dengan mengisi lumbung cinta mereka di fase 0-6 tahun, agar mereka percaya kepada kita, sehingga mereka mudah untuk diarahkan.
Usia 15 tahun ke atas: Fase Pendampingan/Advise/Persahabatan
Anak yang sudah biasa disiplin pada umur 7-14 tahun, diharapkan sudah menjadi orang dewasa yang bertanggungjawab dan oke keislamannya.
Kita dapat mengajak berdiskusi, mengingatkan anak akan kewajibannya, dampingi dia sebagai teman curhat, sehingga ia tetap terbuka kepada kita.
Ketika anak merasa aman bercerita kepada kita, kita dapat terus mendampingi ia sampai dewasa, misalnya kalau perempuan sampai dia menikah.
Bila laki-laki seharusnya kalau sudah usia dewasa, ia sudah dapat dilepas, tapi terkadang, kondisi saat ini mengharuskan orang tua untuk tetap mendampingi dan mengarahkan.
Selain kita mengajari metodenya, cara mendidiknya, kita juga harus mempelajari konten-kontennya, apa saja konten yang harus kita pelajari?
1. Tauhid: agar mereka percaya kepada Allah, merasa diawasi Allah
2. Akhlak: keteladanan
3. Ibadah: anak-anak usia dini akan meniru, kita juga perlu mengajari
4. Muamalah: cara berinteraksi dengan teman-temannya, dsb
Jangan lupa kita tanamkan 4 poin ini sedini mungkin kepada anak-anak kita.
Tantangan Pengasuhan
Semua hal di atas tentunya tidak mudah untuk dilaksanakan. Ada berbagai tantangan dalam praktiknya, diantaranya adalah:
1. Ilmu: anak sedang mempelajari hal-hal tertentu, kita belum tahu
2. Visi misi keluarga: kadang tidak sejalan visi misi kita dengan suami, visi misi kita harus selalu sejalan dengan suami
3. Waktu: bagaimana kita mengatur prioritas adalah urgent agar kita bisa mengatur anak-anak kita
4. Malas: misal nggak mau anaknya rewel, dikasih gadget, jangan malas, untuk membesarkan anak-anak hebat perlu ketekunan
5. Teknologi: gadget, teknologi, internet, bagaimana controlling kita terhadap gadget time anak-anak
Demikian beberapa hal tentang metode parenting ala Rasulullah. Semoga bermanfaat. :)
Apa ya, kira-kira yang perlu diperbaiki dalam pola pengasuhan anak Bunsha? Ketik di komen dong Bun... Silakan mampir juga di instagram saya ya Bun 🤗
Komentar
Posting Komentar