Langsung ke konten utama

Kekuatan Mindset

 Dalam buku Mindset, Carol S. Dweck menjelaskan ada 2 jenis mindset, yaitu mindset tumbuh dan mendset tetap. Di satu sisi mindset tetap menilai sesuatu itu tidak bisa berubah, tidak bisa berkembang, misalnya seorang anak yang diberitahukan kalau dia pintar, karena itu dia berpikir dia tidak perlu belajar. Mungkin dia memang pintar, tapi kepandaiannya akan mengalami ujian jika dihadapkan dengan soal-soal yang tidak dapat ia jawab. Anak bermental tetap bisa jadi merasa ia tidak pintar.

Hal ini juga berlaku untuk urusan hubungan pernikahan. Kadang ada orang yang berkata, “Istriku itu memang seperti itu wataknya, dia keras kepala dan tidak bisa berubah.” Dia menganggap pasangannya memang seperti itu, tidak bisa berubah menjadi orang yang lebih baik. Padahal sebuah pernikahan adalah suatu awal dari suami dan istri untuk berkembang, saling melengkapi, dan menjadi orang yang lebih baik lagi dari sebelum menikah.

Berbeda dengan mindset tumbuh. Anak yang memiliki mindset tumbuh akan lebih merasa tertantang bila dihadapkan dengan soal-soal yang lebih rumit yang tidak ia ketahui. Ia akan terpacu untuk belajar dan menyelesaikannya, meskipun di perjalanannya ia sering mengalami kegagalan, ia menganggap hal tersebut bukanlah hambatan tapi tantangan.

Orang-orang bermindset tetap lebih memilih “berhasil” daripada “berkembang”, mereka ingin membuktikan bahwa mereka istimewa, mereka superior. Mereka menganggap usaha tidaklah diperlukan bila memiliki bakat. Yang diperlukan hanyalah membayangkan, tetapi tentu saja itu tidak benar.

“Talent is cheaper than table salt. What sepparates the talented individual from the successful one is a lot of hard work.” (Stephen King)

"Bakat lebih murah dari garam meja. Yang membedakan seorang berbakat dengan orang yang sukses adalah kerja keras." (Stephen King)

Kenapa kita cenderung mengatakan orang yang sukses itu berbakat?

Ada sebuah fenomena psikologis yang menarik yang disebut fundamental attribution bias. Intinya kita cenderung terlalu menekankan faktor disposisi (bakat) dalam kesuksesan orang lain (dan kadangkala kesuksesan kita juga) dan meremehkan faktor situasional (kerja keras).

Karena kita, manusia, tidak suka memberi penghargaan pada pilihan dan upaya seseorang sendiri, kita menasbihkan kesuksesan pada bakat bawaan, genetik, atau alasan lain apa pun yang membelokkan keberhasilan orang lain ke arah faktor disposisi (bakat), bukan dari kerja keras, keinginan mereka, keputusan sadar yang mereka ambil.

Terkadang kita melihat orang sukses hanya di permukaan saja. kita tidak tahu jatuhbangunnya, setiap air mata, doa dan pengorbanan yang ia curahkan, setiap usaha dan kerjakerasnya.

Ketika seseorang sukses, banyak yang bilang, seandainya saya berbakat seperti dia. Padahal seandainya kita berbakat pun apakah kita akan jadi seperti itu? Belum tentu. Karena kita bisa jadi membuat pilihan yang berbeda dengannya, tidak menggunakan waktu seperti dia, dan tidak melakukan hal-hal sulit yang dia lakukan.

Ronaldo, bisa jadi bintang lapangan hijau seperti sekarang ini melewati berjam-jam latihan dan disiplin tinggi. Dia juga tidak minum alkohol dan melakukan diet yang ketat. Dalam sesi latihan perdana menjelang bergulirnya liga seri A pada Juli 2020, dia tiba empat jam lebih awal dibanding rekan setimnya di Juventus. Dia menyelesaikan sejumlah latihan individu sebelum rekan-rekannya yang lain bergabung. Dia tidak berpikir untuk tidak perlu berlatih, karena sudah punya bakat. Dia tetap berlatih, bahkan lebih keras dari kebanyakan pemain bola lainnya. Ronaldo adalah seseorang yang memiliki mindset tumbuh.

Kita dapat mempelajari apa pun dan menjadi apa pun yang kita mau asalkan kita bersedia untuk belajar, dan bersedia untuk gagal, seperti waktu kita masih bayi belajar jalan, atau saat SD belajar naik sepeda, pasti pernah jatuh. Tidak ada bayi yang tau-tau bisa jalan tidak ada juga anak kecil yang tau-tau bisa naik sepeda. Seberapa pun berbakatnya dia. Kegagalan adalah teman dari belajar. Setiap kita belajar pasti tidak langsung pintar, karenanya kita tidak perlu merasa takut untuk mencoba karena takut gagal. Kita tidak perlu terus menerus membuktikan bahwa diri kita pasti dan selalu berhasil, karena kenyataannya memang tidaklah demikian. Orang yang tidak pernah gagal, pada hakikatnya adalah orang yang tidak pernah mencoba apa-apa.

Jadi, pertama, ubahlah mindset kamu dari mindset tetap ke mindset tumbuh. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Wawancara Beasiswa LPDP

Selamat buat teman-teman yang sudah lolos seleksi berkas. Baca tips seleksi berkas Seleksi berikutnya adalah wawancara dan Leaderless Grup Discussion (LGD).  Berikut tips wawancara, semoga dapat membantu teman-teman. Oiya, LGD kami bahas di artikel sebelumnya. Berdasarkan pengalaman saya, dan beberapa teman, wawancara itu sangat variatif, baik pewawancara, pertanyaannya, perkembangan pembicaraan saat wawancara, dan karakter masing-masing pewawancara, bisa jadi kita (baca: saya) merasa saat diwawancarai belum menjawab secara optimal, atau tidak seperti yang dipikirkan, tapi itu semua belum tentu hasilnya, so, pray to the God, agar saat ditanya Allah memberikan bimbingan yang terbaik, and just be your self. Berikut beberapa hal mengenai wawancara yang perlu teman-teman ketahui. Setelah verifikasi, lanjut ke tahap wawancara. Bila belum verifikasi tidak diperkenankan mengikuti wawancara. Pertanyaan wawancara LPDP biasanya ditanyakan oleh 3 orang pewawancara, tentang 3 ranah, yaitu: ...

Asam Urat, Jangan Makan Ini!

Ada yang pernah terkena asam urat? Rasa nyeri di sendi, bisa di jari kaki atau tangan, terasa panas dan nyeri sehingga sulit digerakkan? Wah, jangan-jangan kadar asam urat dalam darah kamu tinggi! Segera cek di laboratorium klinik terdekat ya... Ini tips diet untuk penderita asam urat. Semoga bermanfaat 😀 PANDUAN MAKAN ASAM URAT TINGGI MAKANAN YANG WAJIB DIHINDARI : 1. Makanan laut : udang, cumi, kepiting, kerang, ikan teri, telur ikan. 2. Jeroan : hati, ampela, usus, paru, jantung, limpa, babat, otak. 3. Kornet, sarden, dan kaldu instan. 4. Makanan yang difermentasikan (contoh : tape) dan minuman beralkohol. 5. Daging burung dan angsa. MAKANAN YANG DIBATASI : 1. Daging sapi dan ayam. 2. Ikan : kakap, tongkol, tenggiri, gurami, bandeng, bawal. 3. Kacang-kacangan : kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, kacang kedelai (termasuk tahu, tempe). 4. Sayur : asparagus, buncis, kacang polong, brokoli, kol, bayam, daun singkong, kangkung, daun pepaya, daun melinjol, biji melinjo, dan jamu...

Jurnaling Al-Baqarah: 186

Apa yang kamu lakukan kalau sedang sedih atau terluka? Curhat ke orang, marah-marah nggak jelas, atau mungkin curhat di medsos? Jangan ya Dek, ya! Lebih baik kamu bangun malam, lalu berdoa, memohon kepada Allah. Berikut adalah salah satu ayat Al-Qur'an yang berbicara tentang doa, yaitu dalam QS. Al-Baqarah: 186: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran." Ayat ini mengingatkan kita bahwa Allah senantiasa dekat dengan hamba-Nya, dan Dia akan mengabulkan doa orang-orang yang memohon kepada-Nya dengan penuh keyakinan dan keimanan. Pujian dan Pasrah Kepada Tuhan Ya Allah, hanya Engkau yang Maha Pengasih, yang senantiasa mendengar rintihan hati hamba-Mu. Ketika dunia terasa sempit dan jiwa diliputi kesedihan, hanya kepa...