Langsung ke konten utama

Kamu Proaktif atau Reaktif?

Salah satu cara untuk melihat tingkat proaktivitas kita adalah dengan melihat dimana kita memfokuskan waktu dan energi kita. Kita memiliki jangkauan luas hal-hal yang kita pedulikan, misalnya gaji kita, anak-anak kita, suami kita, teman kita keterima CPNS atau tidak, hak asuh Gala, harga saham, sepak bola Indonesia, sampai isu terorisme. Hal-hal yang melibatkan kita secara mental dan emosional masuk ke dalam “Lingkaran Kepedulian”.

Saat melihat Lingkaran Kepedulian kita, tampak jelas ada beberapa hal yang tidak dapat kita kontrol dan ada beberapa hal yang bisa kita pengaruhi atau kita ikut andil di dalamnya. Hal-hal yang kita dapat berbuat sesuatu dengannya adalah “Lingkaran Pengaruh”. Dengan menentukan mana yang merupakan fokus dari sebagian besar waktu dan energi kita, kita bisa mengetahui tingkat proaktivitas kita sudah sampai sejauh mana.


Fokus Proaktif (Energi Positif memperbesar Lingkaran Pengaruh)


Orang yang proaktif memusatkan upaya mereka di dalam Lingkaran Pengaruhnya. Fokus waktu dan energinya ditaruh pada hal-hal yang ada dalam kendalinya, hal-hal yang dapat dia ubah, dia bentuk, dan dia pengaruhi. Mereka mengerjakan hal-hal yang terhadapnya mereka bisa berbuat sesuatu.

Sifat dan energi mereka positif, memperluas dan memperbesar, sehingga Lingkaran Pengaruh mereka meningkat.

Fokus Reaktif (Energi Negatif memperkecil Lingkaran Pengaruh)

 

Sebaliknya, orang reaktif memfokuskan upaya pada Lingkaran Kepedulian. Mereka fokus kepada masalah orang lain, masalah di lingkungan dan keadaan yang tidak bisa dikendalikan. Energi negatif dan sia-sia ini menyebabkan mereka capek, kehabisan energi, sehingga Lingkaran Pengaruh mereka makin menyusut.

“Ngapain kan ngurusin orang lain yang kita enggak kenal, mengurus pekerjaan dan perilaku orang lain yang tidak bisa kita kendalikan, atau mengurus suatu kondisi dan peristiwa yang berubah tidaknya tetap tidak bisa kita pengaruhi?”

Kalau ada orang yang membicarakan keburukan kita, kita tidak bisa fokus kepada orang itu. Dengan memperbaiki diri kita sendiri, dan bukannya mengkhawatirkan keadaan, kitab isa memengaruhi keadaan tersebut. Bagaimana kalau orang lain tetap rasan-rasan kita? Ya sudah, apa boleh buat, toh kita tidak bisa menyenangkan semua orang. Pasti ada yang suka, ada yang tidak. Ada yang cocok, ada yang kurang cocok. Nabi Muhammad aja, manusia yang sempurna, paling sempurnanya manusia di dunia, masih ada yang memusuhi, yang membenci ada, yang mencaci juga ada, banyak lagi. Apalagi kita yang orang biasa dan pastinya banyak kesalahan kaya gini?

Setiap kali kita berpikir masalahnya ada “di luar sana”, pikiran itu sendiri adalah masalahnya.

Paradigma perubahannya adalah dari luar ke dalam. Apa yang ada di luar sana harus berubah dulu sebelum kita berubah. Padahal tidak bisa demikian. Paradigma yang betul adalah “dari dalam ke luar”.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Wawancara Beasiswa LPDP

Selamat buat teman-teman yang sudah lolos seleksi berkas. Baca tips seleksi berkas Seleksi berikutnya adalah wawancara dan Leaderless Grup Discussion (LGD).  Berikut tips wawancara, semoga dapat membantu teman-teman. Oiya, LGD kami bahas di artikel sebelumnya. Berdasarkan pengalaman saya, dan beberapa teman, wawancara itu sangat variatif, baik pewawancara, pertanyaannya, perkembangan pembicaraan saat wawancara, dan karakter masing-masing pewawancara, bisa jadi kita (baca: saya) merasa saat diwawancarai belum menjawab secara optimal, atau tidak seperti yang dipikirkan, tapi itu semua belum tentu hasilnya, so, pray to the God, agar saat ditanya Allah memberikan bimbingan yang terbaik, and just be your self. Berikut beberapa hal mengenai wawancara yang perlu teman-teman ketahui. Setelah verifikasi, lanjut ke tahap wawancara. Bila belum verifikasi tidak diperkenankan mengikuti wawancara. Pertanyaan wawancara LPDP biasanya ditanyakan oleh 3 orang pewawancara, tentang 3 ranah, yaitu: ...

Sinopsis Buku DIlarang Menyanyi di Kamar Mandi

Kali ini mimin mau mereview buku Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi. Buku ini merupakan kumpulan cerpen dari Seno Gumira Ajidarma, yang salah satu ceritanya sudah pernah diangkat ke layar lebar, dibintangi oleh Elvira Devinamira sebagai Sophie (tokoh utama), dengan judul yang sama. Total ada 13 cerpen, jadi mimin bahasnya cuma satu aja ya. Soalnya kalau dibahas semuanya kepanjangan, yuks cus… Identitas Buku Judul: Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi Penulis: Seno Gumira Ajidarma Penerbit: Jogja Bangkit Publisher (JB Publisher)  ISBN: 978-602-0818-51-1   Blurb Sophie, seorang cewek kota, nekat ngekos di gang sempit untuk mempelajari masyarakat di perkampungan Jakarta. Masalah muncul saat Sophie yang gemar menyanyi pada waktu mandi membangkitkan imajinasi liar bapak-bapak di gang tersebut. Ibu-ibu di sana kemudian menyalahkan Sophie atas masalah rumah tangga yang mereka derita. Cerita jadi semakin seru ketika mereka mulai bersekongkol untuk mengusir Sophie.    Rev...

Apa sih Jurnal Quran Itu?

Penyair dan filsuf besar India-Pakistan Dr Muhammad Iqbal pernah diberi pesan oleh ayahnya, “ Bacalah Al - Quran seolah -olah ia  diturunkan kepadamu!" Halo teman-teman, mulai hari ini ada rubrik baru, yaitu jurnal Quran. Apa sih jurnal Quran itu? Mengapa kita perlu untuk membuat jurnal Quran? Apa manfaatnya? Allah menurunkan Al-Quran sebagai petunjuk untuk manusia, pedoman hidup yang dapat menuntun kita melewati segala kesulitan hidup. Akan tetapi, tidak ada gunanya kalau kita tidak membacanya, hanya meletakkan di lemari atau malah memajangnya di tembok sebagai penolak bala atau penangkal setan. Bukan itu yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya, melainkan kita diperintahkan untuk membaca, memahami, mengamalkan, mengajarkan, bahkan juga menghafalkan isinya. Salah satu cara untuk memahami Al-Quran adalah dengan membaca tafsir Al-Quran atau mendengarkan kajian tafsir, kemudian menulis jurnal Quran. Jurnal Quran adalah pemaknaan kita kepada ayat Al-Quran, misalnya membaca 1 ayat ...