Berikut keutamaan menuntut ilmu, kedudukan ulama dan keagungan mereka di sisi Allah yang saya ambil dari buku Tips Belajar Para Ulama karangan Dr. ‘Aidh Al-Qorni dan Dr. Anas Ahmad Karzun.
Allah berfirman menjelaskan keutamaan ahli
ilmu dan kedudukan mereka yang tinggi pada surat Az-Zumar [39] ayat 9:
“...Katakanlah, ‘Adakah sama orang-orang yang
mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?’ Sesungguhnya orang yang
berakallah yang dapat menerima pelajaran.”
Kemudian juga dalam Al-Quran Surat
Al-Mujadilah [59] ayat 11:
“...Allah akan meninggikan derajat orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat...”
Peniggian derajat menunjukkan keutamaan yang
agung yang mencakup ketinggian secara ma’nawi (kongkrit) di dunia berupa
kedudukan yang tinggi dan reputasi yang baik, sedangkan secara hissi (abstrak)
di akhirat berupa kedudukan yang tinggi di surga.
Allah memuliakan ilmu dan ulama dengan
kebaikan melimpah, yaitu dalam Surat Al-Baqoroh [2] ayat 269:
“Allah menganugerahkan al-hikmah (kefahaman
yang dalam tentang Al-Quran dan As-Sunah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
Dan barangsiapa yang dianugerahi al-hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi
karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil
pelajaran (dari firman Allah).
Diberi hikmah artinya diberi ilmu dan
kefahaman.
Di antara urgensi ilmu dan mencari ilmu
adalah: “Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada ilah (yang haq)
melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang
mukmin, laki-laki dan perempuan...” (Muhammad [47] : 19). Di dalam ayat
tersebut, ilmu lebih didahulukan sebelum amal.
Ilmu yang bermanfaat memiliki buah yang besar,
diantaranya adalah rasa takut kepada Allah. “...Sesungguhnya yang takut kepada
Allah di antara amba-hambaNya, hanyalah ulama. (Fathir [35] : 28).
Ulama adalah orang yang memiliki pengetahuan
yang lurus dan pemahaman yang mendalam. “Dan perumpaaan-perumpamaan ini Kami
buat untuk manusia, dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang
berilmu.” (Al-Ankabut [29] : 43).
Selain dari Al-Quran, banyak pula hadis nabi
yang menjelaskan tentang keutamaan menuntut ilmu, diantaranya hadis riwayat Abu
Dawud: Dari Abu Darda’, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa
yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah akan bukakan baginya
salah satu jalan menuju surga. Sesungguhnya para malaikat benar-benar
meletakkan sayapnya untuk orang-orang yang menuntut ilmu. Sesungguhnya orang
yang berilmu benar-benar akan dimmintakan ampun oleh semua penduduk langit dan
bumi, bahkan ikan di dasar lautan. Sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu
atas ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan pada malam purnama atas seluruh
bintang. Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi
itu tidaklah mewariskan dinar maupun dirham, tetapi mereka mewariskan ilmu.
Maka, barangsiapa yang mengambilnya, berarti ia telah mengambil jatah yang
cukup banyak.”
“Siapa yang berjalan untuk menuntut ilmu,
Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.” (HR. Muslim)
“Siapa saja yang mengajak orang kepada suatu
jalan kebaikan, maka ia mendapat pahala sebanyak pahala orang yang mengikuti
dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikitpun” (HR Muslim)
Kemudian dari Abu Hurairah dari Nabi saw.,
beliau bersabda: “Apabila anak keturunan Adam mati, maka akan terputus amalnya,
kecuali 3 hal; shodaqoh jariyah, ilmu
yang bermanfaat atau anak sholih yang mendoakannya.”
“Siapa yang keluar rumah untuk menuntut ilmu,
ia berada di jalan Allah hingga kembali” (HR. At Tirmidzi)
Oleh karena banyaknya keutamaan menuntut ilmu
dan kedudukan ulama yang tinggi di sisi Allah, tentu kita juga ingin belajar dan
menuntut ilmu. Boleh jadi kedudukan saya rendah di mata
manusia, karena itu janganlah saya juga rendah di sisi Allah akibat tidak mau
belajar. Waktu yang diberikan Allah sama, para ulama menggunakannya untuk
belajar, kedudukan mereka sangat tinggi, sehingga saya juga harus berusaha dan
tidak boleh cepat puas dengan ilmu saya yang sedikit.
Tentu saja, sumber ilmu yang paling utama
adalah Al-Quran dan Sunnah, sehingga mempelajari dan menghafalkan Al-Quran termasuk ilmu yang utama.
Komentar
Posting Komentar